Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
    Selamat Datang di Blog www.HarrySuharto.blogspot.com
    Kepada seluruh rekan-rekan, bagi yang ingin berdagang pakaian atau yang sudah berdagang pakaian, kami bergerak di bidang grosir pakaian online.

    Menawarkan pada rekan-rekan pakaian wanita: Atasan Fashion, Jeans, Kaos, Batik, Celana, Baju tidur, Busana Muslim, Jaket, Jilbab, Kemeja, Kimono, Manset, Pakaian renang muslim dll. Pakaian pria: Baju koko, Celana, Jaket, Kaos, Kemeja dll Dengan harga termurah.

    Kunjungi situs kami di www.Tanah-Abang.NET.
    Jika www.tanah-abang.net tidak bisa dibuka, silakan akses presentasi kami di halaman Grosir Pakaian di blog ini.


    Alamat Kantor:

    Mangga Dua Square, Lt B 1, No. 161. Jl. Gunung Sahari Raya No. 1, Jakarta.

    Telp. (021) 8511727, 70780020, 99933273

Senin, 26 Mei 2008

REFORMASI TIDAK MENGUBAH PETA BISNIS INDONESIA

DANA PENYELAMATAN EKONOMI RP 600 TRILIUN JADI BEBAN RAKYAT.

Sepuluh tahun reformasi, dunia bisnis ikut berputar.
Liberalisasi dan deregulasi membuat kompetisi semakin terbuka.
Tapi, kita kembali menjumpai nama-nama lama.

Merekalah yang kini memanen buah reformasi, pemain lama masih pegang kunci.
Ekspansi merupakan menu harian konglomerat Indonesia saat ini.
Strategi tumbuh dan berkembang sedang dilancarkan.
Ini sama sekali terbalik dibandingkan ketika krisis ekonomi menghantam Indonesia.
Mereka memangkas cabang bisnis yang tidak menguntungkan.
Jatuhnya sejumlah grup bisnis besar pada masa krisis sudah terkubur.

Padahal Indonesia mengalami krisis moneter yang paling dalam dibandingkan Thailand atau Korea Selatan.
Ribuan perusahaan ambruk karena dijangkiti utang besar.
Sebagian diambil alih pemerintah akibat kepemilikan mereka dibeberapa bank ikut jatuh.
Kredit macet dibank pemerintah hampir Rp 300 triliun.
Dana BLBI mengucur sampai Rp 140 triliun untuk menyelamati bank-bank yang digerogoti pemiliknya sendiri.

BPPN pun jadi timbunan sampah kredit macet .
Bermacam asset yang diserahkan pemilik bank sebagai ganti bantuan likuditas banyak yang bodong!.
Ketika BPPN ditutup, aset-aset tersebut hanya bisa dijual dengan harga 29 persen dari taksiran harga beli pemerintah!.
Sisanya harus ditutup dari anggaran negara.

Entah sampai kapan dana penyelamatan ekonomi Rp 600 triliun itu tidak lagi menjadi beban anggaran negara....?

grosir pakaian

Tidak ada komentar: